Tentang Screen Time
Di era digital saat ini, teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita. Khususnya bagi tumbuh kembang anak, gawai seperti ponsel dan tablet (sering disebut sebagai penggunaan gadget) telah menjadi mainan dan media belajar baru. Namun, seberapa banyak waktu yang seharusnya dihabiskan anak-anak di depan layar? Dan apa dampaknya bagi kesejahteraan dan kewarganegaraan digital mereka?
Screen Time: Apa yang Dianggap Normal untuk Anak Berdasarkan Tahap Perkembangan Anak?
Seiring dengan perkembangan teknologi dan perkembangan otak anak, banyak penelitian telah dilakukan untuk menentukan screen time yang ideal bagi anak-anak:
- Bayi – 18 bulan: Direkomendasikan untuk menghindari screen time, kecuali video call. Pada tahap ini, kemampuan anak lebih difokuskan pada interaksi langsung dengan lingkungannya.
- 18 bulan – 2 tahun: Jika orangtua memilih untuk memperkenalkan gadget, pastikan kontennya berkualitas dan diskusikan bersama anak untuk mendukung tumbuh kembang anak.
- 3 – 5 tahun: Screen time yang direkomendasikan adalah satu jam per hari untuk konten yang berkualitas, dengan pengawasan dan diskusi.
- 6 tahun ke atas: Di usia ini, anak mulai memasuki tahap perkembangan di mana mereka memerlukan lebih banyak kebebasan dalam mengakses informasi. Namun, orangtua tetap harus menetapkan batasan waktu dan memastikan bahwa penggunaan gadget tidak mengganggu aktivitas lain yang penting bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak, seperti belajar, berolahraga, dan berinteraksi dengan teman-temannya di dunia nyata.
Sebagai contoh, Dewi, seorang ibu dari anak berusia 4 tahun, memperkenalkan aplikasi pendidikan yang dirancang khusus untuk anak seumurannya. Dia memastikan bahwa putrinya hanya menghabiskan waktu satu jam sehari di aplikasi tersebut dan selalu mendiskusikan apa yang telah dipelajari.
5 Tips bagi Orangtua untuk Mengatur Screen Time Anak
- Pilih Konten yang Berkualitas: Dalam era digital ini, tidak semua konten yang ada di internet bermanfaat untuk perkembangan anak. Sebagai orangtua, Anda harus proaktif dalam memilih apa yang anak Anda konsumsi. Pastikan mereka menonton atau bermain dengan konten yang mendidik, menghibur, dan sesuai dengan usianya. Hal ini bukan hanya mendukung tumbuh kembang anak, tetapi juga memastikan bahwa mereka mendapatkan informasi yang benar dan sesuai. Jika Anda ingin lebih mengetahui cara mengawasi aktivitas online anak, baca blog ini.
- Buat Jadwal: Mengatur waktu adalah kunci untuk menyeimbangkan antara screen time dengan aktivitas lainnya. Tetapkan jadwal khusus untuk penggunaan gadget, seperti setelah mengerjakan PR, sebagai hadiah untuk prestasi tertentu, atau mungkin waktu terbatas pada akhir pekan. Ini membantu anak memahami bahwa waktu bermain dengan gadget adalah sesuatu yang spesial, bukan kebiasaan sehari-hari.
- Jadilah Teladan atau Role Model: Seperti kata pepatah, “Action speaks louder than words”. Anak sangat peka dan sering meniru perilaku orangtuanya. Jika Anda sebagai orangtua sering menghabiskan waktu dengan ponsel atau komputer, anak Anda kemungkinan akan meniru kebiasaan Anda. Cobalah untuk membatasi screen time Anda sendiri, terutama saat bersama anak, untuk menunjukkan betapa berharganya interaksi langsung.
- Aktivitas Luar Ruangan: Tidak ada yang bisa menggantikan manfaat bermain di luar ruangan untuk kesehatan dan perkembangan anak. Menghirup udara segar, bermain bola, bersepeda, atau sekadar berjalan-jalan di taman bisa merangsang pertumbuhan fisik dan mental anak. Selain itu, bermain dengan teman sebaya juga memajukan keterampilan sosial mereka.
- Diskusi dan Refleksi: Komunikasi adalah kunci. Alih-alih hanya membiarkan anak menonton atau bermain, luangkan waktu untuk mendiskusikan apa yang mereka konsumsi. Tanyakan tentang karakter favorit mereka, pelajaran yang mereka pelajari, atau bagaimana perasaan mereka tentang cerita tertentu. Diskusi semacam itu tidak hanya memperdalam pemahaman anak tentang konten, tetapi juga memperkuat ikatan antara Anda dan anak Anda.
Digital Well Being & Citizenship
Pemahaman screen time tidak hanya berkaitan dengan kesehatan anak dan perkembangan otak, tetapi juga dengan bagaimana mereka berperilaku di dunia digital. Mengatur screen time berarti membantu anak-anak memahami batasan dan tanggung jawab di dunia maya.
Kewarganegaraan digital mencakup pemahaman hak dan kewajiban saat online, seperti menjaga privasi, menghormati orang lain, dan menyadari bahaya potensial. Dengan membatasi dan memantau screen time, orangtua dapat memastikan anak-anak mereka tumbuh menjadi warga digital yang sadar dan bertanggung jawab. Anda juga dapat nonton video tentang digital citizenship di link youtube ini.
Dalam dunia yang semakin digital, penting bagi kita sebagai orangtua untuk memahami dan mengatur screen time anak-anak kita. Dengan pendekatan yang tepat, kita bisa memastikan bahwa anak-anak kita memanfaatkan teknologi dengan cara yang sehat dan bertanggung jawab.